Webinar Akurat Idea kembali diselenggarakan pada Senin (04/01/2021) dengan tema “Paradigma Masa Depan Paham Keagamaan di Indonesia” melalui platform Zoom, live Youtube dan media lainnya. Kali ini, webinar tersebut bekerja sama dengan Ikatan Alumni UIN Jakarta dan juga didukung oleh Akurat.co dan Akurat Poll. Hadir menjadi salah satu narasumber dalam webinar tersebut, yakni DR. TB. Ace Hasan Syadzily, M.A sebagai wakil ketua Komisi VIII DPR RI dan ketua IKALUIN periode 2020-2024.
Dalam webinar tersebut, TB. Ace Hasan Syadzily memaparkan bahwa perdebatan relasi antara agama dan negara akan selalu mengalami dinamika. Dan sampai saat ini, menurutnya hal itu belum selesai dan akan selalu muncul perdebatan-perdebatan tentang persoalan tersebut.
“Dalam kaitannya dengan relasi agama dan negara, kita mengambil posisi saling simbiosis mutualisme. Dan itu memungkinkan adanya proses yang dinamis hubungan antara agama dan negara”, ungkapnya lagi dalam acara tersebut.
“Yang kedua adalah pandangan liberal, yang tentu menginginkan pemisahan antara agama dan negara secara murni. Dan itu cukup dikenal, karena pandangan seperti itu muncul di negara-negara sekuler. Sementara kita selalu mendefinisikan bahwa negara kita tidak sekuler tapi bukan juga negara agama. Sehingga antara agama dan negara seperti simbiosis mutualisme yang tercermin dalam pandangan dasar negara kita. Bahwa kita berpegang teguh pada Pancasila dan di dalam Pancasila jelas sekali terdapat nilai ketuhanan Yang Maha Esa, yang mana sebagai bentuk agama dan negara tidak bisa dipisahkan”, jelasnya lagi dalam webinar tersebut.
Wakil ketua Komisi VIII DPR RI itu mengatakan bahwa saat ini ada sebuah pandangan yang mengatakan seperti mempertentangkan antara inspirasi dan aspirasi. Menurutnya bahwa itu pandangan yang harus diluruskan. Karena, bahwa agama sebagai inspirasi, iya. Tetapi selagi hubungan agama dan negara itu terus mengalami proses dialektis, maka akan selalu muncul agama sebagai aspirasi juga.
“Jadi, di era demokrasi ini, bahwa inti dari demokrasi adalah bagaimana semua warga negara dari berbagai latar agama manapun, itu juga berhak menyampaikan aspirasi”, ungkapnya lagi dalam acara tersebut.
Sumber : Akurat.co