Jakarta – Wakil Ketua Komisi VIII Fraksi Golkar Ace Hasan Syadzily mendukung pemerintah terkait pemberian bantuan sosial tunai (BST) kepada masyarakat tidak mampu di tengah PPKM darurat. Namun Ace mengingatkan pemberian bantuan ini harus tepat sasaran.
“Soal masyarakat yang terdampak akibat kebijakan ini, sudah seharusnya dipenuhi kebutuhan dasarnya oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah melalui bantuan sosial. Namun yang harus diperbaiki adalah skema pemberian bantuan sosial itu agar tepat sasaran dan tepat guna,” kata Ace saat dihubungi, Jumat (2/7/2021).
Ace menyebut memang BST salah satu opsi bantuan tanpa melalui pengadaan barang. Namun, menurutnya, BST ini rawan tidak tepat sasaran dan dipotong.
“Kebijakan bantuan sosial dengan uang bisa menjadi opsi, namun yang harus dipikirkan adalah apakah semua masyarakat yang terdampak itu menerima bantuan sosial tunai itu dengan merata? Memang BST dilakukan tanpa ada pengadaan barang. Namun yang harus dipastikan bahwa BST itu langsung diterima oleh penerima bantuan tanpa ada pemotongan sama sekali,” ucapnya.
Ace juga meminta agar Kemensos membenahi data-data terkait penerima bantuan tersebut yang dinilai masih bermasalah oleh BPK. Menurutnya, kesalahan data ini bisa berdampak nantinya pada kecemburuan di masyarakat.
“Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) memang masih bermasalah seperti temuan BPK. Harusnya soal ini dibenahi secepatnya. Tentu DTKS ini merupakan data terpadu hasil integrasi antara Kemensos dan pemerintah daerah, karena data Kemensos ini juga berasal dari pemda. Seharusnya segera diselesaikan, jangan sampai menimbulkan masalah, terutama kecemburuan di masyarakat,” tuturnya.
Seperti diketahui, pemerintah bakal menerapkan PPKM darurat di Jawa-Bali. Kementerian Sosial (Kemensos) menyatakan ada bantuan sosial tunai (BST) yang bakal diberikan kepada warga.
“BST akan disalurkan untuk bulan Mei dan Juni setelah berhenti di April. Kita berharap pekan ini atau paling lambat pekan depan bansos ini dapat tersalur,” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/7/2021).
Risma menyebut besaran BST yang akan diberikan adalah Rp 300 ribu per bulan dan akan disalurkan kepada warga di setiap awal bulan. Sedangkan untuk BST bulan Mei dan Juni akan diberikan Rp 600 ribu sekaligus.
“Warga akan menerima Rp 600 ribu sekaligus, tapi saya minta jangan diijonkan dan hanya untuk memenuhi kebutuhan pokok saja,” ucap Risma.