Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Ace Hasan Syadzily, mengusulkan penanganan banjir yang terjadi di Kabupaten Garut diselesaikan sejak dari hulunya.
“Ada dua hal yang tadi saya sampaikan kepada Sekda Kabupaten Garut yang juga menjabat sebagai Kepala BPBD Kab Garut,” ujar Ace Hasan Syadzily selepas meninjau sejumlah titik bencana banjir di Kabupaten Garut Jawa Barat, Kamis (21/7).
Pria yang akrab dipanggil Kang Ace ini mengusulkan; Pertama, meminta untuk segera disusun desain relokasi daerah yang terdampak banjir bandang di Kota Garut untuk diselesaikan penangananannya.
“Saya akan sampaikan desain itu kepala BNPB untuk ditindaklanjuti lebih lanjut,” sebutnya.
Kedua, pihaknya meminta kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Garut untuk menyelesaikan persoalan banjir bandang ini dari mulai hulunya.
“Kami meninjau lokasi bencana banjir bandang di sejumlah titik di Garut sebagai bentuk kepedulian kami terhadap warga yang terdampak akibat bencana tersebut,” kata Kang Ace.
Disebutkan Kang Ace, Pengurus DPD Partai Golkar Jawa Barat sangat peduli dan turut prihatin atas bencana banjir bandang yang beberapa kali berulang di Kabupaten Garut.
“Kami memberikan sedikit bantuan berupa kebutuhan sembako bagi warga yang terdampak akibat banjir bandang ini. Diharapkan dengan bantuan ini akan meringankan beban dan membantu warga yang terdampak, ” ujarnnya.
Lebih lanjut, Kang Ace menyampaikan sebagai pimpinan Komisi VIII DPR RI yang bermitra dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Sosial RI, pihaknya akan menyerap berbagai aspirasi dan usulan dari pemerintah setempat terkait dengan penangangan bencana di Kabupaten Garut tersebut.
Dalam kesempatan itu, Kang Ace, juga mendorong program lumbung sosial di daerah yang rawan kepada kementerian sosial.
“Program Lumbung Sosial ini diharapkan akan membantu kesiapsiagaan masyarakat dalam pemenuhan kebutuhan dasar saat tanggap darurat bencana,” katanya.
Sebagai informasi, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 14 kecamatan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, terdampak banjir dan tanah longsor. Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB, 14 kecamatan yang terdampak itu, antara lain Cikajang, Tarogong Kidul, Pasirwangi, Cigedug, Bayongbong, Tarogong kaler, Samarang, Banyuresmi, Cibatu, Karangpawitan, Garut Kota, Cilawu, Banjarwangi dan Singajaya.
“Sebanyak 6.031 kepala keluarga (KK) atau 18.873 jiwa terdampak dan 649 jiwa di antaranya mengungsi,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan tertulis diterima wartawan beberapa waktu lalu.
Sumber: rajamedia.co/