JAKARTA, – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily menekankan aparat penegak hukum tidak boleh ragu dalam memberantas aksi premanisme yang dilakukan sejumlah organisasi masyarakat (ormas), termasuk menyerobot lahan negara. Ace mengingatkan, aksi penyerobotan lahan tersebut dapat mengganggu proses investasi dan iklim ekonomi sehingga sudah semestinya diberantas. “Prinsipnya, semua hal yang bisa mengganggu proses investasi dan iklim ekonomi yang sehat bagi Indonesia, maka sebaiknya aparat penegak hukum saya kira tidak boleh ragu untuk memberantas apapun ormas yang mengatasnamakan ormas, lalu dia menyerobot yang bukan haknya tersebut,” ujar Ace di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Selasa (27/5/2025).
“Termasuk lahan yang dipergunakan untuk kepentingan yang bukan peruntukannya begitu,” kata dia melanjutkan
Ace mengatakan, pihaknya sudah beberapa kali menyampaikan bahwa pemerintah harus tegas terhadap kelompok berkedok ormas yang suka menyerobot yang bukan haknya
Apalagi jika memang betul bahwa tanah atau lahan yang diterobos sudah jelas aspek legalitas hukumnya dimiliki negara. “Jadi karena itu, saya kira kami mendorong kepada penegak hukum aparat pemerintah untuk tegas kepada siapapun pihak yang menggunakan tanah atau lahan yang bukan haknya, baik itu yang berkedok ormas ataupun organisasi-organisasi yang lain,” kata Ace. “Dan jika memang misalnya masih dalam konteks sengketa, maka ya lebih baik diselesaikan secara hukum. Sehingga tidak menimbulkan masalah,” ujar politikus Partai Golkar tersebut.
Akhir-akhir ini, publik dihebohkan dengan aksi sejumlah ormas menyerobot lahan milik negara. Salah satunya, ormas GRIB Jaya yang selama ini menyerobot lahan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika di Tangerang Selatan sampai mendirikan posko. Lalu, ada juga ulah dari Pemuda Pancasila (PP) yang menyerobot lahan parkir Rumah Sakit Umum Tangerang Selatan, di mana mereka mendapat keuntungan Rp 1 miliar setiap tahunnya.
Sumber: kompas.com