Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily meminta Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) melibatkan Kementerian Agama dalam program deradikalisasi. Ia menilai, Kemenag memiliki infrastrukutur yang mumpuni hingga ke daerah untuk menjangkau masyarakat. Sementara itu, menurut Ace, BNPT tak memiliki infrstruktur selengkap Kemenag untuk menyebarkan paham keagamaan yang toleran. Karena itu, ia meyakini, pelibatan Kemenag dalam program deradikalisasi akan lebih efektif untuk menyebarkan paham keagamaan yang toleran, melalui penyuluh keagamaannya yang berada hingga di level desa atau kelurahan. Baca juga: Setelah Kerusuhan di Mako Brimob, Polri Tangkap 96 Terduga Teroris “Mohon maaf, kalau itu dilakukan melalui BNPT, sebagai sebuah institusi masih sangat terbatas instrumennya. Karena apa? Karena dia enggak punya struktur sampai ke bawah. Sementara Kementerian Agama memiliki struktur sampai ke tingkat bawah,” kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (6/6/2018). Ia menambahkan, pelibatan Kemenag dalam program deradikalisasi tak akan tumpang tindih karena tetap dikoordinasikan oleh BNPT. Bahkan, dengan dilibatkannya Kemenag, deteksi dini bisa lebih efektif karena para penyuluh agama bisa langsung memetakan paham keagamaan yang berkembang di masyarakat. Baca juga: Kepala BNPT Bantah Penilaian Program Deradikalisasi Tidak Efektif Ace melanjutkan, penyuluh agama bahkan bisa langsung berdialog dengan mereka yang terpapar paham radikal, kemudian mengajarkan mereka paham keagamaan yang toleran. “Karena mereka (penyuluh keagamaan) punya kemampuan kognitif, knowledge, pengetahuan, dibandingkan dengan aparat keamanan yang tentu posisinya dia tak bisa. Dia hanya penindakan,” lanjut Ace.
Sumber : kompas.com