Komisi VIII DPR mendorong Gugus Tugas Percepatan Penanganan COOVID-19 di bawah BNPB yang menjadi mitra di DPR, lebih cepat bekerja menangani corona.
“Kondisi saat ini memang perlu penanganan yang lebih responsif, lebih cepat. Kami juga mendorong agar proses penanganan COVID-19 ini dilakukan dengan lebih terkoordinasi, lebih tanggap, antarberbagai instansi pemerintah karena itu adalah kunci dari sukses atau tidaknya serta efektifnya penyelenggaraan dari penanganan gugus tugas ini,” ucap Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily di Kantor BNPB, Jakarta, Rabu (25/3).
Ace juga meminta pemerintah untuk mempertimbangkan secara serius dampak yang ditimbulkan wabah virus corona, khususnya di bidang sosial dan ekonomi setelah imbauan physical distancing. Kebijakan tersebut berpengaruh pada geliat ekonomi, khususnya di kalangan menengah ke bawah.
“Karena kita tahu bahwa dalam penanganan wabah COVID-19 ini memerlukan physical distancing. Namun konsekuensinya kita tahu bahwa pasti akan mempengaruhi terhadap hajat hidup masyarakat kita,” kata Ace.
Mereka di antaranya pengemudi ojek, pedagang kecil, sopir, tukang becak, dan lainnya yang mengandalkan interaksi langsung dengan konsumen.
Ace mengapresiasi sejumlah langkah stimulus yang disiapkan pemerintah untuk membantu perekonomian masyarakat. Ia berharap langkah-langkah tersebut benar-benar membantu perekonomian masyarakat yang terdampak akibat wabah virus corona.
“Untuk itu langkah-langkah yang dilakukan oleh pemerintah dengan berbagai upaya stimulasi ekonomi memang harus betul-betul dipikirkan agar masyarakat merasa betul-betul tidak mempengaruhi secara lebih dalam terhadap kondisi ekonomi mereka,” ucapnya.
Kerja sama lain Komisi VIII dengan mitra mereka, Kementerian Sosial, disebut Ace menjadi upaya lainnya untuk meredam dampak yang diakibatkan oleh COVID-19. Dengan seluruh upaya itu, Ace berharap masyarakat tak merasakan dampak berlebih dari proses penanganan COVID-19 yang dilakukan pemerintah saat ini.
“Dampak dari ke penanganan COVID-19 ini dapat diantisipasi sedemikian rupa agar masyarakat merasa bahwa mereka betul-betul tidak berimplikasi terlalu besar terhadap kehidupan ekonomi dan sosial mereka,” pungkasnya.
Sumber : Kumparan.com