Jakarta – Golkar merespons arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang mewanti-wanti agar tak ada politisasi agama di Pilpres 2024. Golkar menyebut arahan itu sejalan dengan komitmennya dan parpol mitra koalisi di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).
“Saya kira pesan Presiden Jokowi ini sangat tepat. Ini juga sudah menjadi komitmen Partai Golkar dan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) untuk tidak mempolitisasi agama,” kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Selasa (21/11/2022).
Ace mendorong kontestasi pemilu mendatang mengedepankan adu gagasan dan program, bukan justru mempolitisasi SARA. “Pemilu harus dijadikan sebagai ajang mengadu gagasan dan program yang ditawarkan kepada rakyat, bukan mempolitisasi SARA untuk kepentingan elektoral,” ujarnya.
Ace mengungkit pelaksanaan pemilu sebelumnya pernah mencuatkan politisasi agama mengakibatkan perpecahan bangsa. Ace mengajak berbagai pihak agar melihat begron figur yang akan dipilih saat pemilu nanti.
“Kita sudah berpengalaman dalam kampanye Pilpres, Pileg maupun Pilkada bahwa politisasi agama itu mengakibatkan polarisasi yang berakibat juga pada perpecahan bangsa,” katanya.
“Kita lihat rekam jejaknya, pengalamannya, kapasitasnya, kemampuannya, dan sisi positif dari kinerjanya. Itulah yang harus dijadikan sebagai preferensi politik dalam kontestasi pemilu 2024 nanti,” lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Jokowi mengingatkan para calon presiden dan calon wakil presiden agar menjaga situasi politik tetap kondusif. Jokowi berharap kondisi nasional tidak terlalu panas akibat Pemilu 2024.
“Inilah yang sekali lagi saya ingatkan kepada capres dan cawapres. Untuk membawa suasana politik kita menuju 2024 itu betul-betul paling banter anget dikit, syukur bisa adem,” kata Jokowi saat menyampaikan sambutan di Munas Hipmi di Solo seperti disiarkan akun YouTube Setpres, Senin (21/11/2022).
Jokowi mempersilakan agar para kandidat untuk berdebat gagasan. Namun dia mewanti-wanti agar tak ada politisasi agama di Pemilu 2024.
“Debat silakan, debat gagasan, debat ide, membawa negara ini lebih baik silakan. Tapi jangan sampai panas, apalagi membawa politik politik SARA, tidak, jangan. Politisasi agama, tidak, jangan. Setuju? Politisasi agama, jangan,” ujar Jokowi.
Jokowi menuturkan bangsa Indonesia sudah merasakan dampak dari politisasi agama yang berlarut-larut. Menurut Jokowi, politisasi agama akan sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa.
“Kita sudah merasakan dan itu terbawa lama. Hindari ini. Lakukan politik politik gagasan, politik politik ide, tapi jangan masuk ke politik SARA, politisasi agama, politik identitas, jangan. Sangat berbahaya bagi negara sebesar Indonesia yang sangat beragam,” ujar Jokowi.
Sumber: Detik.com