Jakarta – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar akan menggelar rapat pleno penentuan Plt Ketum usai Airlangga Hartarto menyatakan mundur. Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily mendorong pemilihan Plt Ketum dalam rapat pleno itu dilakukan secara musyawarah mufakat.
“Sebaiknya rapat pleno besok akan dilakukan dengan cara musyawarah untuk mufakat. Saya kira pengurus Pleno DPP Partai Golkar akan lebih mengedepankan soliditas,” ujar Ace kepada wartawan, Senin (12/8/2024).
Ace menyerahkan figur Plt Ketum itu kepada keputusan dalam rapat pleno. Dia menyebut semua pengurus di DPP Golkar memiliki peluang yang sama untuk menjadi Plt ketum.
“Soal nama-nama yang akan ditunjuk rapat pleno untuk menjadi Plt Ketua Umum Partai Golkar, semua pengurus memiliki keberpeluangan untuk menduduki posisi tersebut,” katanya.
Ace sebelumnya menjelaskan bahwa DPP Golkar akan menerima dan melegitimasi surat pengunduran diri Airlangga dalam forum Rapat Pleno DPP Golkar.
“Secara kepemimpinan tentu proses pengunduran diri Pak Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Partai Golkar ini akan dibawa ke rapat pleno DPP Golkar yang akan dilaksanakan dalam waktu secepatnya. Tentu kami menargetkan dalam dua hari ke depan, tanggal 13 Agustus 2024,” kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily dalam konferensi pers di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Minggu (11/8).
Dalam kesempatan yang sama, Waketum Golkar Ahmad Doli Kurnia menyampaikan bahwa Airlangga masih melekat jabatannya sebagai ketua umum partai sebelum rapat pleno itu dilakukan.
“Saya mau menegaskan bahwa secara de jure, Bapak Airlangga Hartarto masih melekat jabatannya sebagai ketua umum, karena pengunduran diri itu akan dilegitimasi oleh sebuah institusi yang namanya rapat pleno,” ujar Doli.
Doli pun mendorong rapat pleno dapat segera dilakukan sesuai yang dijadwalkan pada esok hari. Dia menjelaskan dalam forum itulah partai akan menerima dan melegitimasi pengunduran diri resmi dari Airlangga.
“Yang mudah-mudahan makin cepat makin bagus, kami rencananya paling lambat Selasa mungkin, akan melaksanakan rapat pleno untuk menerima dan melegitimasi surat pengunduran Pak Airlangga Hartarto sebagai ketua umum,” katanya.
Sumber: detik.com