Pandeglang- Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) RI Ace Hasan Syadzily menyebut peran penting kelompok santri dan ulama dalam upaya memerdekaan Indonesia di Banten.
Hal itu disampaikan Ace pada peringatan Haul kedua orang tuanya, KH. Tubagus Rafe’i Ali (Haul ke 13) dan Hj. Siti Sutihat (Haul ke 22), Minggu (11/5/2025) di Pesantren Annizomiyah, Labuan, Pandeglang, Banten.
“Peran ulama Banten sangat besar dalam kemerdekaan Indonesia. Ini yang penting diketahui oleh kita”, terang Ace.
“Di Banten, ulama menjadi penggerak kemerdekaan Indonesia. Kenapa masjid Jaha Labuan diberi nama Raudhatul Mujahidin, karena waktu melawan penjajah, banyak ulama yang ditembak disitu. Makanya namanya Raudhatul Mujahidin, surganya para mujahid”, lanjut Ace.
Dalam acara Haul ini, Ace mengenang peran ayahanda (Abah) dalam pembangunan Banten.
“Ini momentum yang istimewa. Bahwa Abah kami dalam sejarah Banten, merupakan salah satu tokoh ulama yang menginisiasi terbentuknya Provinsi Banten. Tentu ini salah satu legacy pemikiran Abah”, kenang Ace.
Ace juga menyampaikan bahwa mulanya, banyak Bupati di Banten dijabat oleh para ulama.
Gubernur Banten, Andra Soni yang hadir pada acara tersebut, menyampaikan bahwa ia selalu belajar dari para ulama Banten.
“Saya belajar dari almarhum (Abah KH. Tb. Rafe’i Ali), tadi mendengar soal kesederhanaan. Saya selalu berusaha hadir kalau ada Haul (ulama) di Banten.
Dalam kesempatan itu, Andra juga menyampaikan indeks pembangunan Banten. Ia menuturkan bahwa Banten mempunyai kemandirian yang tinggi di banding Provinsi lain yaitu sebesar 70 persen.(*)