Jakarta – Partai Golkar menanggapi tweet Fahri Hamzah soal ‘Prancis menang, isyarat incumbent menang’. Golkar memandang Presiden Joko Widodo, yang merupakan incumbent, memang punya mental juara layaknya Prancis.
“Mentalitas Jokowi itu seperti mentalitas Prancis. Prancis itu tidak banyak menyerang tetapi produktif dengan gol. Tidak banyak menyerang lawan politik, tapi produktif dalam bekerja,” kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Senin (16/7/2018).
Tweet Fahri soal ‘incumbent menang jika Prancis menang’ diterima Ace. Bagi Ace, incumbent atau Prancis seperti tweet Fahri memang sangat berpengalaman sehingga layak menjadi juara.
“Kalau menggunakan teorinya Fahri Hamzah, artinya Jokowi yang menang dong. Teori itu benar adanya. Prancis itu jauh lebih berpengalaman sebagai juara Piala Dunia,” ucap Ace.
“Saya kira teori Pak Fahri itu membuktikan dengan sendirinya. Prancis itu memiliki mentalitasnya juara walaupun pemainnya generasi ‘zaman now’,” imbuhnya.
Fahri menuliskan cuitannya itu sebelum pertandingan dimulai. Dia memprediksi hasil Pilpres 2019 akan selaras dengan hasil akhir Piala Dunia 2018.
“Jangan lupa malam ini: Kalau Prancis menang, isyarat incumbent menang. Kalau Kroasia menang incumbent kalah,” cuit Fahri.
Les Bleus pun akhirnya sukses menaklukkan Kroasia, yang dimotori Luka Modric. Skor 4-2 menjadi pengantar Prancis untuk menjemput trofi Piala Dunia 2018.
Lalu, apa kata Fahri soal prediksi Pilpres 2019 itu? Jelas dalam cuitan itu, jika Prancis menang, incumbent yang dalam hal ini Joko Widodo akan kembali berjaya di Pilpres 2019.
“Ya,” kata Fahri menjawab pertanyaan apakah cuitannya itu menandakan incumbent akan memenangi Pilpres 2019.
“Itu peringatan bagi oposisi,” tegas Fahri. Fahri memperingatkan para oposisi agar berkaca dari hasil Piala Dunia 2018.
Sumber : Detik.com