Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily menyesalkan adanya pernyataan seorang priayang ingin memenggal kepala Presiden Joko Widodo. Terlebih hal itu diucapkan di Bulan Ramadan.
Menurut Ace, ucapan itu sangat tidak etis. Padahal dia mengaku sebagai seorang yang beragama.
“Dimana letak akhlak mereka sebagai orang yang mengaku beragama. Tetapi berkata kebencian dan menghalalkan untuk membunuh. Apalagi menggunakan istilah “memenggal kepala” dan disandingkan dengan kata “demi Allah”. Nyata dan jelas sekali bahwa itu kata-kata kebencian,” kata Ace kepada wartawan, Jakarta, Minggu (12/5/2019).
Terlepas dari apapun, kata Ace Jokowi adalah Presiden Republik Indonesia yang harus hormati sebagai simbol negara. Oleh karenannya Jubir TKN ini meminta aparat kepolisian bertindak tegas terhadap pria tersebut.
“Saya yakin Pak Jokowi akan memaafkan orang ini, saya kira penegak hukum harus bertindak untuk memberikan efek jera kepada orang seperti ini. Harus diberikan hukuman yang sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku. Langkah ini dilakukan agar siapapun kita tidak boleh mengumbar kebencian yang berlebihan,” imbuhnya.
Selain itu, TKN yakin perilaku seperti ini karena ada pihak-pihak yang selalu memprovokasi dan memanas-manasi pendukungnya untuk tetap bersikap anti Jokowi secara berlebihan.
Dia pun meminta agar sebaiknya, siapapun itu termasuk BPN, agar jangan terus memanas-manasi para pendukungnya tidak berlebihan dalam merawat militansi pendukungnya dengan kebencian seperti itu.
“Yang elok itu, ya kita jaga kesucian Ramadan dalam suasana persaudaraan dan kedamaian. Kita jaga kata-kata kita agar jangan menghasut rakyat dengan opini-opini yang memanaskan situasi. Soal hasil pemilu, kita tunggu hingga tanggal 22 Mei ini. Walaupun kami yakin tidak akan jauh berbeda dengan hasil hitung cepat dan real count yang kami punya, yaitu pasangan Jokowi-Kiai Ma’ruf yang menang,” tandasnya.[]
Sumber : Akurat.co