JAKARTA – Antusiasme masyarakat untuk terlibat sebagai relawan penanganan pandemi virus Corona atau COVID-19 cukup tinggi.
Hingga Senin (30/3/2020), data dari Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, terdapat 27.763 orang yang mendaftar sebagai relawan.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR Ace Hasan Syadzily mengatakan, solidaritas masyarakat yang secara sukarela mau membantu menjadi relawan dalam penanganan wabah Covid-19 ini patut diapresiasi.
“Tentu kesadaran masyarakat ini jangan disia-siakan oleh pemerintah, terutama Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 ini. Jangan disia-siakan dalam pengertian mereka pun juga harus dibekali, pertama pengetahuan tentang COVID-19,” tutur Ace kepada SINDOnews, Senin (30/3/2020).
Menurut dia, para relawan harus mengetahui anatomi virus ini, bagaimana penularannya dan cara menghindarinya, termasuk bagaimana mengatasinya, mulai daro proses pencegahan sampai pengobatan atau penyembuhan.
Kedua, kata Ace, mereka juga harus dibekali juga dengan kesiapan fisik sesuai dengan tugas yang akan diberikan.
“Kalau relawan yang ditugaskan menjadi tenaga medis maka harus disiapkan Alat Pelindung Diri (APD). Jangan sampai mereka jadi relawan tetapi tidak dilindungi dari kemungkinan-kemungkinan mereka akan tertular COVID-19,” tutur politikus Golkar ini.
Karena itu, menurut Ace, antusiasme masyarakat untuk menjadi relawan harus dibarengi dengan kesiapan pemerintah untuk melindungi mereka dari kemungkinan tertularnya COVID-19.
“Toh mereka tujuannya memang untuk membantu pemerintah mengatasi penanganan COVID-19,” ujarnya.
Ketiga, perlu dipilah secara lebih detail dari keahlian yang mereka miliki. Menurut Ace, dalam penanganan wabah ini saat ini sebetulnya kebutuhan yang paling besar adalah tenaga medis.
“Mungkin bisa diidentifikasi mana-mana relawan yang secara kualifikasi memenuhi kebutuhan dari tenaga medis yang diperlukan dalam penanganan wabah ini. Fungsi mereka harus jelas sebagai relawan, terutama untuk memenuhi kebutuhan tenaga medis,” katanya