Jakarta– Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily turut prihatin terhadap dampak Covid 19 terhadap dunia pendidikan, termasuk kepada mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Ia pun teringat kejadian saat pandemi ini seperti peristiwa krisis 1998 silam.
Hal itu disampaikan Ace saat menyerahkan bantuan dari Gugus Tugas Penangganan Covid 19 Kementerian Agama RI bagi mahasiswa terdampak Covid, Jumat (22/5/2020) di Aula Madya UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Turut hadir dalam acara itu, PLT Sekretaris Jenderal Kemenag RI, Nizar Ali. Bantuan tersebut langsung diterima Rektor UIN Jakarta, Amany Lubis, Direktur Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta, Amelia Fauziah dan Dekan Fakultas Kedokteran UIN Jakarta yang juga Ketua Gugus Tugas Penangganan Covid 19 Hari Hendarto
Bagi Ace, dunia pendidikan tidak boleh terhenti akibat Covid-19 ini. Kampus harus tetap berjalan walaupun dengan pembelajaran melalui daring. “Saya tidak ingin mahasiswa ada yang drop out gara-gara Covid 19. Kemajuan peradaban manusia karena pendidikannya. Karena itu tak boleh terhenti akibat pandemi ini” tegas Ace Hasan yang juga alumni UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini.
“Saya dan keluarga saya zakat fitrah dan zakat Mal melalui Social Trust Fund (STF) UIN Jakarta. Untuk zakat mal saya, selain melalui STF UIN, saya bagikan juga di Dapil saya dan kampung halaman di Pandeglang. Dalam kondisi seperti ini saya ingat ketika 98. Saat itu masa sulit karena krisis”, ujar Ace.
“Alhamdulillah saya berkomunikasi Sekjen Kemenag, Pak Prof Nizar. Saya telpon minta Prof Amelia buat surat (pengajuan bantuan). Saya harus pastikan hari Jumat saya bagikan ini (bantuan). Alhamdulillah hari ini, telah disampaikan bantuan Rp 100 juta kepada STF UIN Jakarta. Saya sangat berterima kasih dalam waktu sehari, Pak Sekjen sangat responsif”, lanjut Ace.
Sebelumnya, Ace Hasan juga yang bermitra dengan Kementerian Sosial menyalurkan bantuan 200 paket sembako melalui STF UIN Jakarta.
Amelia menyampikan bahwa acara penyerahan bantuan ini sekaligus turut mempublikasi bahwa di kampus UIN Jakarta terdapat lembaga sosial. Amelia melanjutkan bahwa saat ini masih banyak mahasiswa UIN Jakarta yang terdampak Covid 19 dan berada di sekitar kampus.
“Sebelumnya ada 1200an mahasiswa yang terdampak. Dan saat ini masih ada 453 mahasiswa yang tidak pulang, termasuk mahasiswa internasional”, kata Amelia.
Amelia menjelaskan bahwa UIN Jakarta dalam menghadapi Covid 19 telah menyediakan tidak hanya sembako bagi mahasiswa, tetapi juga menu makanan siap saji. Terdapat warung yang sudah “dibeli” sehingga mahasiswa tinggal datang ke warung tersebut.
Sementara itu, Rektor UIN Jakarta, Amany Lubis menyampaikan bahwa selama menghadapi Covid 19, pihak kampus tidak hanya meminta bantuan dari luar, tetapi juga memulai dari unsur pegawai untuk menggalang bantuan (*)