“Politik saling jegal saling potong antar kader harus kita hindari, kita harus menang tapi bukan berarti kita harus saling jegal antar sesama kader, politik kanibalisme harus kita hindari,” kata pria yang kerap disapa Kang Ace saat membuka Pendidikan Politik (Dikpol) Fungsionaris Partai Golkar Kabupaten Garut di Fave Hotel Jalan Cimanuk No. 338 Tarogong Garut, Sabtu (11/2).
Kang Ace menyoroti soal adanya persaingan politik dalam internal suatu kader partai. Menurutnya, hal itu menjadi suatu hal yang tak elok karena berpotensi merusak kondusifitas internal partai.
“Fenomena ini kerap terjadi. Sebab itu Golkar lebih memilih sistem proporsional terbuka dalam Pemilu 2024. Karena mereka yang menang ditentukan oleh kerja-kerja politik yang sehat. Berbeda dengan proporsional tertutup dimana tidak memberikan kesempatan yang sama dalam kontestasi,” tuturnya.
Kang Ace yang didampingi Wakil Ketua Bidang Penggalangan Khusus Deden Nasihin dan Wakil Sekretaris DPD Partai Golkar Jabar Ir. Hj. Metty Triantika serta pengurus lainnya menjelaskan bahwa Partai Golkar merupakan partai yang paling siap untuk bertempur menghadapi Pemilu 2024.
“Karena itu tidak ada tempat bagi kita untuk saling jegal di dalam. Justru kita semua harus siap menyambut kemenangan dengan kesiapan bertarung yang optimal,” tegas Kang Ace.
Selain diikuti para bakal calon anggota DPRD Kabupaten Garut dari Partai Golkar, Dikpol Fungsionaris DPD Partai Golkar Kabupaten Garut juga dihadiri anggota DPR RI Dapil Jabar XI, Ferdiansyah, Wakil Ketua DPRD Jabar dari Fraksi Golkar, Ari Ginanjar dan Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG) Jawa Barat, Hj. Cucu Sugiarti serta Ketua DPD Partai Golkar Kab. Garut, Euis Ida Wartiah, serta pengurus partai lainnya.
Pada kesempatan itu Kang Ace, mengajak semua kader dan fungsionaris Golkar Kabupaten Garut solid dalam memenangkan Partai Golkar dan memenangkan Ketua Umum Airlangga Hartarto menjadi Presiden mendatang.
“Saya absen nih satu persatu, Golkar harus siap bertarung. Saya tidak mau kita bergerak menjelang pendaftaran Calon Legislatif (Caleg) pada September 2023 jangan sampai kita kebingungan mencari kader yang siap tempur,” kata Kang Ace.
Kang Ace mendorong Dikpol Fungsionaris diselenggarakan oleh partai di seluruh Jawa Barat agar kita siap tempur sejak sekarang.
“Semua Kabupaten dan Kota di Jawa Barat harus memiliki 200 persen fungsionaris dari jumlah kursi yang diusulkan. Karena kita ingin Golkar menang dengan gemilang,” tegasnya.
Menurut Kang Ace, dengan menempatkan kader di lembaga negara, salah satunya DPRD partai akan memiliki kesempatan objektif dalam memperjuangkan kesejahteraan rakyat dan kemajuan bangsa.
“Namun untuk menuju ke arah itu, harus dipastikan bahwa kita memang memiliki keterampilan bertempur. Dikpol ini adalah sarana untuk mengasah kita semua keterampilan tempur itu,” jelas Kang Ace.
Disebutkan Kang Ace, masih ada waktu sekitar 360 hari lagi atau satu tahun bagi Partai Golkar untuk mengkonsolidasi diri dan memperkuat pemenangan. Ia berharap para fungsionaris Golkar di Jawa Barat tidak turun hanya menjelang akhir pertempuran.
“Kalau itu yang terjadi kita sulit mencapai target yang kita harapkan. Rakyat butuh dan melihat apa yang diperjuangkan oleh mereka yang bakal dipilihnya,” papar Kang Ace yang juga Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu.
Golkar, kata Kang Ace, merupakan partai yang paling adaftif terkait pemilu ini. Sepanjang sistem pemilu berlaku di negeri ini Golkar telah mendapatkan pengamalan bagaimana sebuah sistem pemilu bisa berdampak pada kemajuan demokrasi dan kesejahteraan rakyat.
Dinamika politik saat ini, kata Kang Ace, telah meyakinkan bahwa Golkar akan menang. Selama ini Golkar selalu menjadi magnet bagi partai-partai lain.
“Golkar kini telah menjadi semacam Centre of Excellence dan memegang peranan penting dalam mempersatukan bangsa. Ketika yang lain membuat polarisasi, Golkar justru hadir menjadi penawar yang mempersatukan,” ujar Kang Ace.
Pada kesemata itu Kang Ace kembali mengingatkan kader Golkar di Garut untuk terus bisa bergandeng tangan, solid dan bersatu menangkan Golkar.
“Fungsi politik dari partai politik adalah pendidikan politik. Melalui Dikpol ini kita ingin membentuk kader-kader petarung yang siap memenangkan Golkar sesuai dengan target kursi yang ditetapkan,” pungkasnya.
Sumber: https://www.rmoljabar.id/