Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Ace Hasan Syadzily mendorong lembaga pendidikan islam di Indonesia memanfaatkan perangkat teknologi secara maksimal, hal ini guna meningkatkan kualitas lulusan. Ia menilai kemajuan teknologi sangat memudahkan manusia dalam beraktivitas.
Namun, keberadaan teknologi pun berdampak kepada hilangnya sejumlah pekerjaan yang biasa dilakukan manusia. “Para petani ke depan tidak butuh tukang siram, tidak butuh tukang giling. Kenapa? karena teknologi. Di Pesantren al-Ittifaq Rancabali menyiram sayur-sayuran menggunakan teknologi digital,” ujar dia Selasa (26/9/2023).
Ia mengatakan, peran guru berpotensi seperti itu di tengah kemajuan teknologi yang ada. Oleh karena itu, lembaga pendidikan Islam harus dapat memanfaatkan keberadaan teknologi untuk meningkatkan kualitas.
Ace pun menyoroti kondisi lulusan pendidikan Islam yang sulit terserap oleh dunia kerja. Ia menilai pendidikan Islam harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. “Di jenjang perguruan tinggi Islam, masih terjadi kesenjangan partisipasi dan relevansi dengan kebutuhan pasar,” kata dia.
Ia menilai dunia pendidikan harus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat. Lembaga pendidikan Islam harus mencetak lulusan yang sesuai kebutuhan. Ace menegaskan pendidikan Islam harus memanfaatkan kemajuan teknologi demi meningkatkan kualitas. Sehingga diharapkan pendidikan Islam akan memberi sumbangan bagi kemajuan Indonesia. (tn/aha)
Sumber: Parlementaria