Cililin- Anggota DPR RI Daerah Pemilihan Kabupaten Bandung dan Bandung Barat Ace Hasan Syadzily menyebut peran penting guru-guru Madrasah Diniyah Takmiliyah dalam mengembangkan Pendidikan Islam. Hal itu disampaikan pada acara Ngobrol Pendidikan Islam (NGOPI) bersama ratusan anggota Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) se Kabupaten Bandung Barat, Jumat (17/11/2023) di Pesantren Riyadlul Mutaalimin, Citiis, Cililin.
“Ini (Pendidikan Diniyah) penting. Agar peserta didik memiliki pengetahuan dan wawasan serta perilaku yang didasarkan pada keimanan dan ketakwaan. Tujuan utama dari pendidikan itu mencetak peserta didik agar memiliki keimanan dan akhlaqul karimah”, kata Ace.
Pada kesempatan tersebut, Ace juga menyinggung soal Undang-Undang Pesantren. Ia menyampaikan bahwa pesantren telah berkontribusi besar terhadap Republik Indonesia. Oleh karenanya, tradisi keilmuan di pesantren harus terus dijaga.
“Lahirnya Undang-Undang Pesantren ini bagaimana pesantren mendapat rekognisi dan afirmasi dan didorong negara untuk menghasilkan ulama. Kalau pendidikan pesantren mengalami pergeseran. Lama-kelamaan kita mengalami kelangkaan ulama”, kata Ace.
“Undang-Undang Pesantren kita lahirkan bagaimana kita menjaga tradisi keilmuan yang dibangun ulama-ulama terdahulu”, lanjut Ace.
Selanjutnya, Ace menyampaikan tugasnya saat ini sebagai Pimpinan Komisi VIII DPR RI, yang sedang membahas biaya penyelenggaraan haji tahun 1445H/2024M. Pemerintah telah menyampaikan biaya ibadah haji tahun depan dan hal itu akan dibahas di Komisi VIII DPR RI. Komisi VIII DPR RI ingin ada penurunan dari usulan yang diajukan Pemerintah.
“Pemerintah kemarin sudah mengusulkan 105 juta. Setidaknya ini bisa kita tekan. Setidaknya 95-100 juta. Insya Allah, saya sedang perjuangkan dari 105 jadi 95. Kita ingin sebelum bulan puasa ini sudah diputuskan sehingga calon jamaah bisa mulai membayar pelunasan,” pungkas Ace.