Jakarta: Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily menegaskan bahwa pandemi Covid 19 bukan semata masalah bagi Indonesia, tetapi seluruh dunia. Ia juga menilai bahwa Indonesia memiliki modal sosial yang sangat besar untuk melawan pandemi Covid 19. Hal ini disampaikan dalam acara Web-Seminar yang digelar Wahana Aksi Tenaga Pelopor Perdamaian dengan tema “Meredam Pertikaian, Mendorong Gotong Royong”, Kamis (21/5/2020).
“Masalah Covid ini bukan hanya masalah Indonesia, tetapi juga dunia. Semua sepakat yang harus kita kedepankan dalam konteks penangganan Covid 19 adalah pendekatan kemanusiaan. Covid 19 tidak mengenal negara, suku, agama, kaya, miskin semua berpotensi terkena Covid”, ujar Ace.
“Kalau dampaknya terhadap ekonomi maka pasti mempengaruhi kehidupan sosial. Ada hal yang menarik. Beberapa hari lalu saya membaca koran. Ada satu yang menggembirakan sesungguhnya. Ternyata Indonesia memiliki modal sosial yang cukup tinggi. Menurut Legatum Prosperity Index, pada tahun 2019 lalu, modal sosial Indonesia berada pada urutan kelima setelah negara-negara Skandinavia yang dikenal memiliki tingkat welfare state (kesejahteraan negara), Norwegia, Denmark, Eslandia dan Finlandia. Mengukurnya, pertama saling mempercayai, saling menghormati, saling tolong menolong, solidaritas sosial, dan tentu gotong royong”, jelas Ace.
Pada tahun 2018 lalu, Indonesia didaulat menjadi negara paling dermawan oleh Charities Aid Foundation melalui World Giving Index dalam hal pertolongan kepada warga asing, donasi uang dan kesediaan menjadi sukarelawan. Dengan modal sosial tersebut, Ace optimis Indonesia dapat segera melewati badai Covid 19.
Dalam seminar virtual yang diikuti 200 peserta dari unsur pekerja sosial, relawan sosial dan pegiat sosial tersebut, Ace menyampaikan peran penting Tenaga Pelopor Perdamaian (TPP) di tengah Covid 19.
“Saya setuju dengan program bagaimana penangganan kesehatannya tetap berjalan. Bagaimana penangganan perlindungan sosialnya tetap diutamakan. Dan tentu memulihkan kondisi ekonomi kita dengan strategi yang disesuaikan dengan upaya adaptasi kondisi Covid 19. Bagi saya, TPP memiliki peran yang sangat strategis untuk hadir di masyarakat untuk memberikan penjelasan di masyarakat. Untuk menumbuhkan kembali nilai-nilai gotong royong, saling mempercayai satu dengan yang lain, saling menghormati, menolong antar sesama, membangun solidaritas. Itu yang harus kita tekankan”, lanjut Ace.
Politisi Partai Golkar itu juga meminta TPP turut mengawal distribusi bantuan pemerintah agar sampai di masyarakat. Ia meminta bantuan pemerintah tepat sasaran dan jangan sampai ada masyarakat yang meninggal bukan karena Covid 19, tetapi justru karena kelaparan akibat dampak dari Covid 19.
“Yang ingin saya sampaikan, terutama kepada tenaga pelopor perdamaian, memastikan jangan sampai ada kasus di mana masyarakat meninggal karena kelaparan. Karena itu proses pendataan terhadap kemiskinan atau orang yang terdampak Covid 19, menurut saya harus terus menerus dimutahkirkan. Proses pemutakhiran data di era teknologi seperti ini harus cepat. Tidak pantas rasanya kita terus berpolemik di publik tentang data kemiskinan. Proses penyalurannya pun juga harus cepat”, ujar Ace.