JAKARTA – Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional RI (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily merespons rencana Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang akan menaikkan tarif resiprokal sebesar 10 persen kepada negara anggota BRICS, termasuk Indonesia.
Menurut Ace, rencana Trump tersebut harus disikapi secara bijaksana.
Ia menyebut bergabungnya Indonesia menjadi anggota BRICS menunjukkan sikap politik Indonesia yang bebas aktif.
“Saya kira sikap Indonesia bekerjasama dan bergabung dengan BRICS itu adalah bagian dari sikap politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif,” kata Ace di kantor Lemhannas RI, Jakarta, Jumat (11/9/2025).
Terhadap keputusan atau sikap politik tersebut menurut Ace, ada poin positif dan juga dampak lain.
Ia lantas menyimpulkan rencana Trump yang mengenakan kenaikan tarif resiprokal kepada Indonesia itu adalah salah satu dampak yang harus dihadapi.
“Jadi bahwa setiap kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif tersebut tentu sangat menguntungkan posisi Indonesia, tapi kita juga harus siap menerima dampak dari politik bebas aktif tersebut,” ucap dia.
Meski begitu, Ace meminta publik untuk tidak perlu berspekulasi lebih jauh perihal rencana kenaikan tarif tersebut.
Karena Presiden Prabowo Subianto telah mengirim utusan, yakni Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto untuk membuka ruang negosiasi kepada Presiden Trump.
Ia pun berharap tim negosiasi Indonesia bisa melakukan pembicaraan dengan pendekatan saling menguntungkan antara pemerintah Indonesia dan pemerintah Amerika Serikat.
“Karena saya kira pendekatan kita semua tentu harus didasarkan pada semangat saling berkerjasama dan saling menguntungkan antara Indonesia dan Amerika Serikat,” kata Ace.
“Tentu kita serahkan kepada tim negosiasi mencari solusi terbaik terkait tarif resep lokal yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap perdagangan Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali memantik ketegangan global dengan mengancam akan mengenakan tarif impor tambahan 10 persen kepada negara-negara BRICS yang ia anggap berpihak pada kebijakan “anti-Amerika”.
Ancaman itu disampaikan Trump beberapa jam setelah KTT BRICS di Brasil digelar pada 6 Juli 2025.
Ancaman Trump menyasar negara-negara seperti Indonesia, Brasil, India, dan Afrika Selatan.
Trump menetapkan tenggat hingga akhir Juli bagi negosiasi ulang perdagangan, sebelum tarif diberlakukan mulai 1 Agustus.
Sumber: Tribunnews.com