Jakarta – Hasil survei Indonesia Network Election survei (INES) mencatat elektabilitas Joko Widodo berada jauh di bawah pesaingnya, Prabowo Subianto. Golkar, sebagai salah satu parpol pengusung Jokowi, meragukan kebenaran survei itu.
“Ah, yang bener saja survei itu?” kata Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan kepada wartawan, Minggu (6/5/2018).
Ace membeberkan, INES pernah mengeluarkan hasil survei serupa pada Pilpres 2014. Karena itu, menurut Ace, kredibilitas lembaga survei INES patut dipertanyakan. Ia pun enggan mengomentari lebih lanjut soal hasil survei INES.
“Saya hanya mau mengomentari lembaga survei yang jelas kredibilitas dan rekam jejaknya,” kata anggota DPR itu.
“Boleh saja ada survei seperti itu, tapi kan kita harus lihat rekam jejak lembaga survei tersebut,” imbuh Ace.
Diberitakan sebelumnya, Indonesia Network Election survei (INES) merilis hasil survei terhadap elektabilitas bakal calon presiden 2019. Berbeda dengan kebanyakan hasil survei lembaga lainnya, survei INES menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto jauh mengungguli petahana Joko Widodo (Jokowi).
Menggunakan pertanyaan tertutup, Prabowo unggul dengan perolehan suara di atas 54,50%. Sementara Jokowi mendapatkan 26,10%, Gatot Nurmantyo 9,10%, dan tokoh lain 10,30%.
Sementara itu, dalam pertanyaan terbuka, Prabowo unggul 50,20%, Jokowi 27,70%, Gatot Nurmantyo 7,40%, dan tokoh lain 14,70%.
Survei dilakukan pada 12-28 April 2018 dengan 2.180 responden yang dipilih secara proporsional di 408 Kabupaten/kota di Indonesia. Metode yang dilakukan dengan multistage random sampling. Margin of error dari survei ini yakni +- 2,1%, dengan tingkat kepercayaan 95%.
Sumber : news.detik.com