Jakarta – Partai Golkar menanggapi santai mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo mencium tangan Ketum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhyono (SBY). Ketua DPP Golkar Ace Hasan yakin PD objektif dalam menentukan arah koalisi di Pilpres 2019.
“Kami yakin Partai Demokrat akan objektif dalam melihat peta koalisi dalam menghadapi dinamika menjelang Agustus 2018 nanti,” kata Ace kepada wartawan, Minggu (3/6/2018).
Menurut Ace, peristiwa tersebut tak perlu dibesar-besarkan. Dia menilai cium tangan Gatot kepada SBY itu barangkali lebih kepada sebuah penghormatan.
“Itu kan silaturahmi biasa saja. Pak Gatot kan mantan Panglima TNI yang diangkat pada masa Presiden SBY. Jadi tak perlu ditafsirkan macam-macam soal aksi cium tangannya Pak Gatot sama Pak SBY,” ujar Ace.
“Bisa jadi hal itu merupakan bentuk penghormatan Pak Gatot hormat kepada Presiden SBY,” imbuh anggota DPR itu.
Gatot mencium tangan SBY saat acara buka puasa bersama di kediaman pengusaha Chairul Tanjung, di Jl Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (2/6) kemarin. Gatot Nurmantyo menunduk dan memegang tangan SBY.
Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat, Imelda Sari, menilai peristiwa itu wajar saja terjadi. Soalnya, Gatot adalah junior SBY di TNI. SBY juga merupakan pemimpin negara. Semua faktor itu dilingkupi suasana Ramadan.
“Suasana bulan Ramadha, silaturahmi adalah hal yang baik apalagi sejak lama beliau (Pak SBY) dikenal oleh Mas Gatot semasa tugas di TNI sebelumnya,” kata Imelda
sumber : detik.com