Jakarta – Koordinator Jubir Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengklaim Prabowo memakai strategi creative destruction. Kubu Joko Widodo (Jokowi)-Ma’ruf Amin geli akan klaim Dahnil.
“Saya geli dengar pernyataan Dahnil Azar Simanjuntak menyatakan bahwa selama ini Prabowo menggunakan teori ‘creative destruction’ dari ekonom Austria, Joseph A. Schumpeter, dalam kampanyenya,” ujar juru bicara TKN Jokowi-Ma’ruf, Ace Hasan Syadzily, kepada wartawan, Sabtu (5/1/2019).
Creative destruction merupakan teori ekonomi tentang inovasi dan kemajuan. Teori yang dikembangkan Joseph Schumpeter (1883-1950) ini menyebut pelaku ekonomi menciptakan ‘kerusakan’ atau destruksi tetapi dengan cara kreatif sehingga menciptakan inovasi.
Ace menilai Dahnil salah kaprah apabila Prabowo memakai creative destruction selama kampanye. Ace menyebut klaim Dahnil sok tahu.
“Bahasa anak muda saat ini sok tahu, sok akademis, tapi keliru. Dahnil tak menyebut konsep itu berasal dari karya klasik Schumpeter bertajuk ‘Capitalism, Socialism, and Democracy’, yang terbit pada 1942. Meski begitu, Dahnil telah memelintir makna ‘creative destruction’ dari aslinya,” kata Ace.
Klaim Dahnil sebelumnya disampaikan saat menyoroti narasi yang digunakan kubu Jokowi-Ma’ruf penuh jawaban hoax atau pesimisme. Dahnil pun menjelaskan maksud pernyataan-pernyataan yang selama ini disampaikan Prabowo di masa kampanye.
“Satu hal, di media sosial jangan terlalu khawatir. Ada yang katakan begini. Mas, kalau bikin pernyataan begini blunder loh, saya katakan, saya jubir, dalam teori ada istilah creative destruction, Joseph Schumpeter. Kadang sesuatu yang kita anggap destruction, kalau kita bisa jelaskan dengan baik, itu bisa sesuatu yang destruction, construction, membangun,” ucap Dahnil dalam acara Prabowo-Sandi Digital Team (Pride) di Kembangan, Jakarta Barat, Kamis (3/1).
Sumber :Detik.com