Jakarta, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI dari Fraksi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily meminta Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi untuk berhenti melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang membuat gaduh masyarakat.
Ace menilai Fachrul terlalu sering membicarakan hal-hal kontroversi ketimbang soal kehidupan umat beragama. Bahkan Fachrul dinilai banyak membicarakan tupoksi lembaga lain.
“Saya mohon dengan segala hormat, misalnya soal pemulangan ISIS, itu kan sebetulnya bukan kewenangan Kemenag. Atau misalnya hal-hal yang tidak perlu diatur oleh Kemenag seperti majelis taklim begitu ya, atau menyampaikan pernyataan-pernyataan yang kontroversial lain, itu yang harus sebetulnya dijaga,” kata Ace saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (12/2).
Ace meminta Fachrul memimpin Kemenag untuk mengurus harmonisasi kehidupan beragama. Kemenag seharusnya mengarusutamakan moderasi beragama, bukan membuat gaduh, ucap Ace.
Selain itu, Fachrul diminta fokus dalam melakukan reformasi birokrasi di Kemenag. Sebab selama ini Kemenag beberapa kali terseret kasus korupsi terkait penataan organisasi.
Ace menilai Fachrul belum menyentuh penataan organisasi selama menjabat. Dia memberi contoh jabatan Dirjen Bimas Katolik dan Irjen Kemenag yang kosong sekitar sepuluh bulan hingga memicu polemik.
“Kasus reformasi birokrasi yang dimaksud misalnya kayak kasus suap di Kanwil Jawa Timur yang menyeret-nyeret petinggi-petinggi Kementerian Agama. Itu kan seharusnya dijadikan pelajaran ya bahwa irjen harus menjadi prioritas utama,” tuturnya.
“Jangan sampai terkesan bahwa Kementerian Agama yang seharusnya mengayomi, melindungi, serta mewujudkan kehidupan harmoni dalam keagamaan kita itu menimbulkan berbagai kontroversi di masyarakat,” lanjutnya.
Sejak dilantik pada 23 Oktober 2019, Fachrul dikenal sebagai menteri yang kontroversial. Beberapa pernyataan yang menyita perhatian publik adalah wacana pelarangan cadar dan celana cingkrang di wilayah instansi pemerintah, sertifikasi dai, izin majelis taklim, dan pemulangan WNI eks ISIS.
Sumber : CNNIndonesia.com