Bandung- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily mengatakan bahwa Covid 19 telah berdampak pada berbagai sektor kehidupan keagamaan. Hal itu disampaikan pada acara Diseminasi Pembatalan Pemberangkatan Haji Provinsi Jawa Barat 2020, Sabtu (28/11/2020) di Kabupaten Bandung.
“Masjid dibuka, dengan menerapkan jaga jarak. Ini sebagaimana prinsip dalam Islam yaitu hifdzu nafs (menjaga diri). Dalam konteks haji, sekalipun haji adalah ibadah wajib bagi yang mampu, tetapi karena Covid 19, maka pemberangkatannya ditunda”, kata Ace.
Ace menyampaikan bahwa sejak awal November, Arab Saudi telah membuka umrah bagi beberapa negara tertentu. Pembukaan ini dilakukan dengan menerapkan protokol Covid 19. Ace melanjutkan, jika angka Covid 19 terus menurun, maka tahun depan kemungkinan akan dibuka lagi ibadah haji.
“Pemerintah Arab Saudi telah memberikan izin untuk bisa memberangkatkan jamaah umrah Indonesia. Tapi ada syaratnya, jamaah yang usia 18 sampai 50 tahun. Harus tes SWAP dulu. Dipastikan sehat. Sebelum berangkat harus diketatkan. Dikarantina dulu di asrama haji”, terang Ace.
“Mudah-mudahan tahun depan bisa berangkat haji, kalau virusnya reda”, lanjut Ace.
Sebagai Anggota DPR RI, Ace menjelaskan fungsinya dalam penyelenggaraan haji. Menurut politisi Partai Golkar ini, DPR memiliki fungsi pengawasan dan penyusunan anggaran penyelenggaraan haji.
“Salah satu tugas pengawasan kami adalah mendorong Kemenag RI, memberikan pelayanan terbaik bagi para dhuyuf rahman (tamu-tamu Allah). Kita minta pemondokan hotel minimal bintang tiga. Selama di Makkah-Madinah disuplay makanan yang khas. Yang orang Sunda dikasih lalapan”, ujarnya.
Berkaitan dengan fungsi anggaran, Ace mengatakan bahwa penyusunan anggaran penyelenggaraan haji dan biaya haji dibahas dan diputuskan oleh Pemerintah dan DPR. Ia pun menjelaskan kondisi keuangan haji yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
“Total uang haji saat ini ada Rp. 139 triliun. Dimana uangnya, ditempatkan di bank-bank syariah Rp. 32 triliun. Diinvestasikan SBSN Rp. 98 triliun. Jadi kalau dibilang uangnya dipakai Pak Jokowi bikin tol, itu bohong”, jelas Ace. (*)