Bandung- Sejak pandemi Covid 19 melanda Tanah Air, banyak pihak terdampak. Salah satunya, siswa-siswa tidak dapat belajar di sekolah dan diganti dengan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sudah berbulan-bulan belajar dari rumah, anak-anak pasti jenuh dan rindu ke sekolah.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily sangat memahami kondisi psikologis yang dialami anak-anak. Namun ia meminta anak- anak bersabar dan tetap belajar di rumah selama pandemi. Hal itu disampaikan pada acara Penyerahan Bantuan Kebutuhan Spesifik Perempuan dan Anak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Sabtu (28/11/2020), di Nagreg, Bandung.
“Adek-adek pasti rindu sekolah. Tapi sekarang jangan dulu. Mudah-mudahan tahun depan sudah dibuka kembali sekolahnya. Tapi ada syaratnya. Daerah yang zona hijau saja, kalau zona merah tidak boleh. Nanti diserahkan ke masing-masing dinas di daerah”, ujar Ace.
“Ini ada bantuan bagi ibu-ibu, perempuan lansia, anak-anak dan kelompok disabilitas”, tambahnya.
Dalam kesempatan itu, politisi Partai Golkar tersebut berpesan agar masyarakat selalu mematuhi protokol Covid 19.
“Kita harus disiplin protokol Covid. Selalu gunakan masker. Terutama kalau keluar rumah. Sebab yang paling terdampak, ibu-ibu sepuh ini. Kalau keluar harus jaga jarak. Menghindari kerumunan, dan rajin cuci tangan”, lanjut Ace.
Sementara itu, Ratna Oeni Cholifah, Kepala Bidang Perlindungan Anak Korban Bencana dan Konflik KPPPA menyampaikan bahwa selama pandemi ini, pihaknya berempati kepada seluruh masyarakat terdampak.
“Kami dari KPPPA, berempati untuk membantu terkait kebutuhan spesifik di masa pandemi bagi ibu-ibu dan anak”, katanya.
Ia juga menyampaikan pesan Menteri KPPPA kepada orang tua (bapak-ibu) siswa untuk sama-sama mengasuh dan melindungi anak-anak dalam proses belajar karena selama ini proses belajar dilakukan di rumah.(*)