BANDUNG, – Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Tubagus Ace Hasan Syadzily menilai Universitas Islam Negeri (UIN) berpotensi melahirkan bibit unggul dalam bidang seni dan olahraga. Potensi itu terlihat dalam gelaran Pekan Seni dan Olahraga (PESONA) I Perguruan Tinggi Keagamaan Negeri (PTKN) 2022 di Kampus II UIN Sunan Gunung Djati (SGD) Bandung.
“Sebagai wakil rakyat dari Dapil Jabar II, Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat, saya ikut bangga, di mana UIN Bandung yang secara administratif ada di dalamnya telah menjadi tuan rumah acara besar ini,” kata Tubagus Ace Hasan Syadzily atau yang biasa disapa Kang Ace saat memberikan sambutan dalam acara penutupan PESONA I PTKN 2022, Jumat (12/8/2022) malam.
Acara yang ditutup oleh Wakil Menteri Agama (Wamenag) Dr H Zainut Tauhid Sa’adi MSi itu juga dihadiri Rektor UIN Sunan Gunung Djati Bandung Prof Dr H Mahmud MSi, para rektor, dan pimpinan PTKN se-Indonesia itu. Kang Ace mengatakan, memiliki harapan besar terhadap UIN dan PTKN di Tanah Air sebagai ujung tombak dalam memajukan bangsa, termasuk dalam prestasi seni, budaya, dan olahraga.
“Kalau mahasiswa UIN atau PTKN menguasai kitab suci dan pengetahuan dari masing-masing agamanya, itu hal biasa. Tetapi akan menjadi luar biasa ketika dari UIN, PTKN juga muncul mereka yang berprestasi di bidang olahraga dan seni,” ujar Kang Ace.
Sehingga kemajuan studi yang didapat bisa menumbuhkan iklim sportivitas, menghargai perbedaan, keberagaman, dan kemajemukan yang berbasis pada nilai masing-masing agama itu. “Semangatnya dari kegiatan ini adalah keberagaman, menghormati nilai-nilai kemajemukan yang dimiliki bangsa ini. Selamat untuk UIN Bandung dan seluruh peserta. Semoga setiap kemenangan menjadi spirit bagi kemajuan berikutnya,” kata Kang Ace yang juga Ketua DPD Partai Golkar Jabar ini.
Sementara itu, Wamenag Zainut Tauhid mengatakan, memberikan apresiasi atas atas terselenggaranya acara besar pertama yang melibatkan 61 PTKN di Indonesia tersebut. “Alhamdulilah pelaksanaan PESONA yang pertama PTKN ini telah kita laksanakan bersama. Semoga kegiatan ini menjadi pioner bagi tumbuhnya prestasi olahraga dan seni di lingkungan civitas akademika PTKN,” kata Wamenag.
PESONA PTKN yang mengusung thema ‘Spirit of Harmony’ ini, ujarZainut Tauhid, merupakan transformasi dari perhelatan Pekan Ilmiah, Olahraga, Seni, dan Riset (PIONIR). Sementara, untuk bidang Ilmiah dan riset ditranformasikan ke dalam Olimpiade, Agama, Sains dan Riset (OASE).
“Sebagai metamorfosis dari kegiatan sebelumnya yaitu Pionir, diharapkan kegiatan ini bisa memberikan kontribusi yang lebih luas, tidak sekadar aktivitas fisik olahraga, tetapi lebih bisa memicu meningkatkan kreativitas dan keterampilan dalam memecahkan masalah,” ujar Zainut Tauhid.
Kehadiran PESONA PTKN, tutur Wamenag, tidak semata-semata membangun solidaritas dan silaturahmi antarkampus PTKN di seluruh Tanah Air, namun lebih dari itu adalah sebagai bentuk komitmen bersama dalam tangan menciptakan generasi unggul. “Ikhtiar ini tak lain untuk memotivasi masyarakat di lingkungan akademis. Setidaknya sebagai piranti untuk kegiatan olahraga prestasi dan olahraga rekreasi. Melalui PESONA ini diharapkan kita bisa menyelesaikan setia masalah dengan seni, dengan cara sederhana dan riang gembira,” tutur Wamenag.
Sumber: Inews.com