Jakarta, – Ketua DPP Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily menegaskan partainya tidak akan meninggalkan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) hanya demi berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) pada Pemilu Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024. Golkar akan setia dan solid dengan KIB.
“Golkar pasti tidak akan keluar dari KIB, karena KIB inisiasi oleh Partai Golkar bersama PPP dan PAN. Bagaimana mungkin koalisi yang diinisiasi oleh ketiga partai justru kami tinggalkan? Saya kira itu sudah clear,” kata Ace di Jakarta, Jumat (19/8/2022).
Ace mengatakan KIB justru terbuka dengan partai lain yang mau bergabung, termasuk PDIP. Namun, dia enggan mengomentari keputusan PDIP bergabung KIB atau tidak. Pasalnya, hal itu urusan internal PDIP.
“Sebagai koalisi kami sangat terbuka untuk menerima partai lain untuk bergabung di dalam KIB,” katanya.
Ace mengatakan KIB sudah melakukan berbagai langkah konkret menghadapi Pemilu 2024. Salah satunya uji publik atas visi dan misi KIB yang telah disampaikan pada 14 Agustus 2022 di Surabaya, Jawa Timur. “Jadi, Kami sudah mempunyai arah yang jelas tentang program yang akan diperjuangkan oleh KIB,” ujarnya.
Lebih lanjut, Ace mengatakan jika PDIP bergabung ke KIB, maka posisinya tetap setara dengan semua partai lainnya. Pasalnya, KIB terbentuk karena kesamaan gagasan, visi dan misi, sehingga tidak ada yang merasa dominan.
“Semua didasarkan kepada kesamaan gagasan, semangat yang menyatukan kita kan semangat, gagasan, visi dan misi. Jadi, tidak ada yang dominan dan mendominasi karena semua akan dibicarakan bersama sama di dalam forum para ketum,” kata Ace.
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan PDIP membuka peluang kembali berkoalisi dengan partai pengusung pasangan Joko Widodo (Jokowi) dan KH Ma’ruf Amin pada Pemilu 2019. Partai pengusung tersebut adalah Golkar, PKB, Partai Nasdem dan PPP.
“Dengan seluruh parpol yang mengusung pak Jokowi,” ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (17/8/2022).
Hasto mengatakan para ketua umum dari partai pengusung juga sering bertemu dan berkomunikasi dengan Jokowi dan Ma’ruf. Meskipun demikian, kata dia, masing-masing partai memiliki independensi masing-masing dalam menentukan arah koalisi.
“Kami sering berdialog bahwa setiap partai yang ada saat ini memulai kerja sama seperti adanya KIB dan koalisi Gerindra dan PKB itu merupakan bagian strategi setiap partai,” ujarnya.
PDIP juga memiliki strategi tersendiri dalam menentukan arah koalisi Pilpres 2024. Strategi ini berpijak pada keinginan masyarakat.
“Bagi kami presiden dan wakil presiden yang memilih rakyat sehingga turun ke rakyat itu yang menjadi skala prioritas dan yang nantinya akan bermuara pada kerja sama itu. PDIP akan ikut menentukan ke arah bandul mana kerja sama itu dikerucutkan,” kata Hasto.
Sumber: Beritasatu.com