Jakarta – Partai Gerindra menyerang Jokowi yang mengungkap opsi duet dengan Prabowo Subianto masih terbuka lebar. Golkar, sebagai pendukung Jokowi, justru menyoroti Prabowo yang dinilai tak percaya diri.
“Justru sebetulnya yang tidak terlalu percaya diri untuk maju sebagai capres 2019 sebenarnya Pak Prabowo. Mandat yang diberikan Partai Gerindra kepada Pak Prabowo untuk menerima mandat tersebut masih bersayap,” kata Ketua DPP Golkar Ace Hasan Syadzily kepada wartawan, Selasa (24/4/2018).
Bagi Ace, partai-partai yang ingin mengganti Jokowi masih sebatas menyampaikan slogan-slogan ganti Presiden 2019, tanpa secara tegas menyebut siapa figur yang akan menggantikannya.
“Saya kira ketidakpastian dan ketidakjelasan lawan atau kompetitor Pak Jokowi ini membuat Pak Jokowi semakin tinggi elektabilitasnya. Survei Litbang Kompas yang terakhir semakin menunjukkan bahwa elektabilitas Pak Jokowi semakin meroket,” ujar Wakil Rakyat dari daerah pemilihan Banten I ini.
Merujuk pada survei Litbang Kompas kemarin, Ace melanjutkan, elektabilitas Jokowi bisa mencapai lebih dari 60%. Jika head to head dengan Pak Prabowo, masih kata Ace, dalam simulasi banyaknya kandidat capres, elektabilitas sudah mencapai 55,9%.
“Dalam pandangan saya, kalau Pak Jokowi dalam satu tahun terakhir ini mampu menyelesaikan berbagai pekerjaan Pemerintahan dengan baik, misalnya penyelesaian pembangunan infrastruktur strategis nasional, akan semakin mendongkrak elektabilitas Pak Jokowi,” ulas Ace.
“Selain itu, harus didorong upaya serius program-program yang menyentuh langsung kepada rakyat, yaitu program mikro yang menyentuh dan memberdayakan rakyat langsung seperti program PKH, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat dan lain-lain. Selama ini Pemerintahan Jokowi lebih banyak bergerak di Bidang infrastruktur,” pungkas Wakil Ketua Komisi VIII DPR ini.
Sumber : News.detik.com