TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Politisi Partai Golkar Ace Hasan Syadzily menyesalkan terjadinya aksi persekusi yang dilakukan massa yang mengenakan kaos #2019GantiPresiden terhadap seorang ibu dan anak yang memakai kaos #DiaSibukKerja dalam momen Car Free Day, pada Minggu, 29 April 2018.
“Sungguh saya sangat menyesalkan tindakan yang tidak terpuji itu,” ujar Ace, dalam pesan singkatnya kepada Tribunnews, Senin (30/4/2018).
Ia pun mempertanyakan apa yang melatarbelakangi aksi tersebut.
Menurutnya, jika memangspontanitas yang dilakukan oleh para oknum, mengapa harus menggunakan cara kekerasan kepada mereka yang tidak memiliki pandangan politik yang sama.
“Katanya ini gerakan spontanitas warga, tapi kok menggunakan cara-cara preman?, Apalagi maksa-maksa supaya beli kaos segala,” jelas Ace.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI itu pun menegaskan bahwa seharusnya demokrasi yang ada di negara ini tidak diciderai dengan aksi-aksi yang mengedepankan tindakan negatif itu.
“Jangan nodai demokrasi dengan cara-cara yang anti demokrasi,” tegas Ace.
Oleh karena itu mantan anggota Komisi II itu meminta agar aksi persekusi tersebut segera diusut tuntas.
“Sebagai pembelajaran bagi siapapun, tindakan intimidasi itu harus diusut,” kata Ace.
Sebelumnya, beredar video yang memperlihatkan aksi intimidasi yang dilakukan oleh massa yang mengenakan kaos bertuliskan #2019Ganti Presiden terhadap seorang ibu dan anak yang memakai kaos #DiaSibukKerja.
#2019GantiPresiden digaungkan pihak yang tidak menyukai Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dan menginginkan agar Jokowi tidak kembali terpilih pada Pilpres 2019 mendatang.
Sedangkan #DiaSibukKerja merupakan hashtag dari massa pendukung Jokowi untuk meng-counter serangan hashtag #2019GantiPresiden.
Saat itu, massa dalam video tersebut melakukan tindakan pelecehan dalam momen Car Free Day, pada hari Minggu (29/4/2018), satu diantaranya melalui cara mengibaskan uang ke arah ibu dan anak itu.