Jakarta, Pada masa Orde Baru, Partai Golkar merupakan partai terkuat yang selalu memenangkan kontestasi pemilu dalam enam kali pemilu legislatif. Namun di era reformasi, dominasi Golkar dalam pemilu tak lagi sedigdaya dulu.
Dalam lima kali pemilu pasca reformasi, Partai Golkar hanya sekali memenangkan pemilu, yakni di Pemilu 2004. Selebihnya posisi Partai Golkar terkunci sebagai runner-up.
Sejumlah petinggi Partai Golkar sepakat menyatakan musyawarah mufakat adalah jalan terbaik untuk menyolidkan Partai Golkar. “Kenapa butuh solid? Sebagaimana disampaikan Pak Jokowi, sedikit kegoncangan terjadi di Partai Golkar akan mempengaruhi terhadap stabilitas politik negara RI,” jelas Wakil Ketua Korbid Penggalangan Khusus Golkar Ace Hasan Syadzily di Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Menurut Ace, kesolidan ini, sedianya menjadi titik penting untuk dijadikan perhatian semua kader Partai Golkar. “Golkar memang membutuhkan soliditas untuk bisa mengawal pemerintahan Jokowi selama lima tahun ke depan,” ucap Ace.
Perihal ketua umum, Ace mengatakan, bila keputusan diambil dengan musyarawah mufakat tanpa voting, maka diprediksi kuat Airlangga Hartarto melangkah mulus menjadi ketua umum. “Dugaan saya akan memuluskan jalan Airlangga untuk menjadi ketua umum kembali,” tandas Ketua DPP Partai Golkar ini.
Sumber : Beritasatu.com