Jakarta – Sebanyak 33 kader Partai Golkar mengikuti pelatihan pemimpin politik bertajuk Executive Education Program for Young Political Leaders Batch 2 yang digelar oleh Sekolah Pemerintahan dan Kebijakan Publik Golkar Institute. Para kader tersebut akan mengikuti berbagai workshop dari tema geopolitik, pembuatan kebijakan publik, hingga geopolitik.
Ketua Dewan Pembina Golkar Institute TB Ace Hasan Syadzily menjelaskan awalnya kegiatan ini akan dilakukan secara tatap muka, tetapi urung digelar karena pada saat yang sama pemerintah sedang menerapkan PPKM Darurat. Acara yang digelar selama enam hari ini diikuti oleh 33 peserta yang lulus seleksi dari 140-an pendaftar.
“Acara ini digelar selama 6 hari ke depan dan akan diikuti oleh sekitar 33 peserta yang telah melalui proses seleksi dari 140-an peserta yang telah mendaftar. Dari situ kami melakukan seleksi secara ketat dengan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh kami, terutama yang paling utama adalah kita membatasi usia di bawah 40 tahun,” ujar Ace dalam pembukaan secara virtual, Senin (5/7/2021).
“Kemudian juga memiliki kemampuan bahasa Inggris yang memadai, dan tentu adalah soal keinginan yang kuat mengikuti acara ini secara sungguh-sungguh dari pagi sampai sore hari. Tentu ini semua tergambar dari hasil wawancara yang dilakukan dengan peserta,” imbuhnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan pelatihan ini akan diisi oleh narasumber yang memiliki reputasi yang baik, baik dalam skala internasional maupun nasional. Misalnya hari pertama digelar dialog publik tentang ‘Dunia Politik di Mata Pemuda Indonesia’ yang diisi oleh Direktur Eksekutif CSIS Dr. Philips Vermonte, Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga, dan Co-Founder Think Policy Society Andhyta Firselly Utami.
Lalu hari kedua akan diisi oleh Sekjen Partai Golkar Letnan Jenderal (Purnawirawan) Lodewijk Freidrich Paulus dan Guru Besar National University of Singapore yang akan menyampaikan tentang kondisi geopolitik. Lalu juga ada Ahmad Doli Kurnia Tanjung yang akan menyampaikan materi sistem politik hingga Pemilu 2024 nanti.
“Hari ketiga akan diisi oleh Agus Gumiwang yang akan berbicara tentang disrupsi teknologi dan tantangannya terhadap sistem politik kita. Nanti kita akan mendengarkan ahli-ahli, guru besar dari UI, psikologi politik dari UI, dan di akhir ada penjelasan lebih lanjut tentang bagaimana workshop yang akan dipimpin politisi senior dan muda terhadap 33 peserta yang telah diseleksi,” ujarnya.
Sementara itu Ketua Dewan Pembina Golkar Institute Airlangga Hartarto menjelaskan acara ini didorong untuk diikuti oleh kader Golkar dari berbagai daerah. Ia juga mendorong acara ini melahirkan terobosan kebijakan di era sulit seperti pandemi saat ini.
“Kita dorong untuk diikuti oleh kader berbagai daerah, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga dari Sumatera, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, dan Papua,” ujarnya.