Bandung- Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily menegaskan komitmennya untuk terus mendukung peningkatan kualitas madrasah, pesantren dan perguruan tinggi keagamaan Islam. Hal itu ia sampaikan pada acara Diseminasi Penundaan Keberangkatan Haji Tahun 2021 sekaligus penyerahan secara simbolis bantuan bagi lembaga pendidikan tingkat Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA), Senin (15/11/2021) di Kota Bandung.
Untuk diketahui, pada 29 Oktober 2021 lalu, Politisi Partai Golkar itu juga telah menyerahkan bantuan kepada pesantren dan perguruan tinggi keagamaan Islam di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Saat itu, total penerima bantuan sebanyak 11 lembaga dengan total nilai bantuan Rp. 1.025.000.000 (satu miliar duapuluh lima juta rupiah).
Adapun kali ini, Ace menyalurkan bantuan kepada sebanyak 29 lembaga (mulai tingkat RA hingga MA) dengan total bantuan senilai Rp. 2.530.000.000 (dua miliar lima ratus tigapuluh juta rupiah).
“Selamat kepada para pimpinan madrasah yang sudah mendapat bantuan. Semoga ini dapat membantu. Banyak madrasah yang atapnya rusak, dindingnya rusak,” kata Ace kepada para penerima bantuan.
Sementara itu, berkenaan dengan penunaan haji 2021, Ace Hasan memastikan bahwa dana haji yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) aman. Menurutnya, dana haji yang dikelola BPKH saat ini berjumlah Rp. 153 triliun.
“Ditempatkan di bank syariah Rp. 51 triliun. Ada yang diinvestasikan Rp. 102 triliun, dimana? Di obligasi syariah atau yang dikenal dengan surat berharga syariah negara (SBSN)”, terang Ace.
Adapun berkaitan dengan rencana ibadah haji tahun depan, Ace menyebut Pemerintah masih menunggu kepastian dari Pemerintah Arab Saudi. Sedangkan berkaitan dengan ibadah umrah, menurut Ace Pemerintah Arab Saudi sudah memberikan izin jamaah asal Indonesia.
“Besok kami akan rapat dengan Kemenag. Nanti akan kita bahas mengenai penyelenggaraan ibadah haji dan umrah,” ungkap Politisi Partai Golkar itu.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat kita sudah bisa umrah. Karena kita sudah sangat rindu dengan baitullah,” pungkas Ace.
Sementara itu, Subhan Cholid, Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Kemenag RI mengatakan bahwa salah satu yang menyebabkan lamanya antrian tunggu jamaah haji adalah karena kapasitas Mina terbatas, tidak mampu menampung jamaah lebih dari 3 juta orang.