Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Ace Hasan Syadzily menyebut peran penting pesantren dalam mendorong kemandirian ekonomi umat. Selain berfungsi sebagai lembaga pendidikan dan dakwah, pesantren juga berfungsi sebagai pemberdayaan umat melalui ekonomi.
Hal itu disampaikan pada Launching Program Kemaslahatan Pemberdayaan Ekonomi Balai Ternak Domba, Jumat (17/12/2021) di Pesantren Al-Ittifaq, Rancabali, Kabupaten Bandung. Program ini sendiri merupakan aspirasi Ace Hasan Syadzily.
“Kita ingin pesantren, melahirkan peran pemberdayaan ekonomi. Pesantren Al-Ittidaq ini menjadi model di Jabar, dan Indonesia. Al-Ittifaq menjadi pemasok holtikultura di beberapa supermarket di Jakarta,” kata Ace.
Ace berkeyakinan, lewat pemberdayaan ekonomi, maka pelan-pelan masyarakat bisa mandiri.
“Kalau masyarakat diberdayakan ekonomi, pasti akan mandiri,” papar Ace Hasan.
Karena itu, Ace meminta para peternak agar betul-betul memanfaatkan program ini untuk kemandirian peternak.
“Saya minta ke peternak, ini bukan bantuan sosial. Ini bukan bagi-bagi kambing. Kelola domba-domba ini dengan sebaik-baiknya. Ini harus dikembangkan agar kita bisa jadi pemasok (untuk kebutuhan pasar). Kita harus mandiri secara individu.”
Ace mengaku akan memantau pemanfaatan program bantuan tersebut.
“Saya akan pantau ini (program pemberdayaan). Ini adalah bantuan modal (domba) untuk dikembangkan. Agar kita betul-betul mandiri,” pungkas politisi Partai Golkar itu.
Program pemberdayaan peternak diberikan kepada 25 kelompok ternak Domba di Kabupaten Bandung dan Bandung Barat. Satu kelompok peternak terdiri dari 10 orang akan diberikan Domba sebanyak 50 ekor.
Dalam prosesnya nanti, kelompok ternak ini akan didampingi oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Pendanaan program pemberdayaan peternak bersumber dari Dana Abadi Umat yang dikelola Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH).
Total seluruh penyaluran Program Balai Ternak di Pondok Pesantren Al Ittifaq dan Pondok Pesantren Al Mashduqiyah adalah sebesar Rp3,40 miliar.
Noor Ahmad, Ketua Baznas RI menyebut bahwa pesantren bisa menjadi pioner bagi kemajuan ekonomi umat.
“Program pemberdayaan ekonomi ini (berbasis pesantren), harus kita perkuat bersama-sama. Kami akan contoh program disini untuk beberapa pesantren. Kami ingin memperkuat pesantren.”
“Ini kerjasama yang baik antara Komisi VIII, Baznas dan BPKH,” pungkas Noor Ahmad.
Sementara itu, Anggota Dewan Pengawas BPKH, Suhaji Lestiadi meminta agar para peternak Domba memanfaatkan program ini sebaik-baiknya.
“Program ini adalah pemberdayaan ekonomi. Bukan program sosial. Ukuran keberhasilannya bukan penyalurannya hari ini. Tapi, keberhasilannya, dana ini bisa tumbuh dan bergulir,” paparnya.
“Kami amat sangat berharap, program pendampingan betul-betul berjalan dengan baik. Ini jadi pilot project. Kalau berhasil ini tentu akan kita kloning,” pungkas Suhaji.