JAKARTA — Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily menanggapi hasil survei dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebut elektabilitas kedua pasangan capres-cawapres relatif stagnan. Ia mengatakan, elektabilitas Jokowi-Ma’aruf masih lebih unggul dibandingkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno meski keduanya cenderung stagnan.
“Pasangan Jokowi-Kyai Ma’aruf masih unggul dalam survei LSI Denny JA walaupun belum bergerak signifikan. Kami tetap masih di atas angka mayoritas,” katanya melalui pesan tertulis pada Republika, Senin (10/12).
Meski masih lebih unggul, lanjutnya, tim kampanye Jokowi-Ma’aruf tidak akan mudah berpuas diri. Ace menegaskan, pihaknya akan terus meningkatkan elektabilitas pasangan capres-cawapres yang diusungnya dengan berbagai strategi.
Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma’aruf itu juga menanggapi hasil temuan LSI lainnya yang menyebut program kedua pasang capres-cawapres kurang dikenal. Menurutnya, program Jokowi di periode pertama sudah banyak dikenal masyarakat dan akan terus dilanjutkan.
“Survei LSI Denny JA juga sebenarnya menunjukan bahwa program unggulan Pak Jokowi seperti Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, PKH, infrastruktur, sertifikasi tanah dan lain-lain jauh lebih dikenal dan dirasakan rakyat ketimbang program yang ditawarkan kubu sebelah,” papar Ace.
Program-program itu, sambungnya, akan tetap dipertahankan karena memang dirasakan manfaatanya oleh masyarakat. Dengan program-program itu pula kepuasan masyarakat atas kinerja Pak Jokowi jauh lebih tinggi.
Sebelumnya, Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis hasil survei terbaru terkait kondisi ekonomi dan pengaruhnya terhadap pemilihan presiden (pilpres) 2019 mendatang. Berdasarkan hasil survei, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin masih unggul atas Prabowo-Sandiaga.
Peneliti LSI Denny JA Ardian Sopa mengatakan, pasangan Jokowi-Ma’ruf Amin masih unggul dengan selisih di atas 20 persen, sama saja capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga. “Saat ini termasuk Jokowi-Ma’ruf sebesar 53,2 persen, sementara dari Prabowo-Sandiaga sebesar 31,2 persen,” kata Ardian di Kantor LSI, Jakarta, Selasa (27/11).
Sementara itu sebanyak 15,6 persen belum menentukan pilihan.
Sumber : Republika.co.id